Saturday, December 13, 2008

PERSAHABATAN: ANUGERAH TERINDAH

“Persahabatan sejati terdengar merdu, nilainya jarang dipahami sampai ia hilang”

Banyak orang membedakan pengertian antara teman dan sahabat. Orang menganggap teman adalah sosok yang selalu menemani dia, sosok yang mendampingi dia pada saat tertentu. Di dalam kelas, ada kumpulan orang-orang, itulah contoh dari pertemenan. Anggota-anggota www.friendster.com juga bisa dinamakan suatu bentuk pertemenan. Namun di lain pihak orang menganggap sahabat mempunyai arti yang lebih jauh dari sekedar teman. Sahabat sudah melalui fase pertemenan. Biasanya pada fase itu, seseorang akan melihat secara lebih detail, siapa saja yang bisa dijadikan teman dan siapa saja yang bisa dijadikan sebagi sahabat. Seseorang menganggap sahabat sebagai sosok yang selalu ada disampingnya pada saat suka maupun duka, sahabat artinya sosok yang selalu bersedia menjadi pelayan bagi sahabatnya yang lain. Sahabat ada pada saat kebahagiaan dan penderitaan. Sahabat menjadi tempat curahan hati, dikala duka lara menghantui.

Perbedaan antara sahabat dan teman ini juga dapa dilihat bagaimana Yesus Kristus membedakan antara murid dan rasul. Perbedaan ini jelas bahwa Yesus sendiri juga memandang rasul sebagai sahabat, sedangkan teman-teman adalah murid-muridnya. Rasul yang selalu berada bersama Dia dalam suka maupun duka, dalam menjalankan misi agungnya di dunia ini. Sedangkan murid-murid merupakan mereka yang mendengarkan firman-Nya dan pergi mewartakan ke seluruh daerah lainnya. Selain itu juga nampak jelas bahwa Yesus sendiri juga menyeleksi orang yang mau Ia jadikan rasul-rasul.

Secara pribadi juga, saya menyakini sahabat adalah suatu anugerah yang terindah. Sahabat itu tahu akan baik dan buruknya kehidupan kita. Tidak semua orang harus tahu akan hal itu, karena tidak semua orang mampu menjadi sahabat bagi kita. Bahkan mungkin orang tua dan saudara/saudari pun belum tentu bisa menjadi sahabat sejati. Mana mungkin keboborokan kita harus diketahui oleh mereka, pasti yang muncul adalah kekecewaan. Persahabatan akan terdengar merdu, dan nilainya jarang dipahami sampai ia hilang.

Persahabatan merupakan suatu anugerah terindah, sehingga banyak orang harus meneteskan air mata ketika persabatan itu harus hilang atau pergi. Terkait dengan itu juga, saya mencoba memperlihatkan suatu persahabat antara tiga wanita cantik.

Ada tiga orang wanita cantik. Mereka ke datang dari tiga daerah yang berbeda menuju ke Jogja, dengan satu tujuan yakni meraih gelar Strata satu. Ketiga wanita itu adalah Ephot, Rosa dan Ika. Waduh ketiganya mempunyai karakter yang berbeda-beda. Rosa dan Ika memiliki karakter tomboy, sedangkan Ephot memiliki karakter feminim dan cewek yang berperasaan abis deh. Rosa berasal dari daerah Jawa Timur, Ika dari Kupang dan Ephot dari Lubuk Linggau(mana yah?). Mereka bertiga menempati kost yang sama dan secara tak sengaja juga mereka menempati kamar yang sejajar. Ketiganya mempunyai sapaan manis yakni “nyuk”. Karakter ketiganya yang berbeda itu menjadikan suasana kost menjadi bervariasi. Ketiganya mempunyai volume suara yang bebeda (ngak tahu nada dasarnya apa). Satu yang sama adalah bahwa mereka mempnyai warna kulit yang sama, yakni sawo. He…

Persahabatan itu berlangsung selama kurang lebih lima tahun dan tersu belangsung sampai sekarang. Segala suka dan duka mereka lewati bersama-sama. Perkelahian mulut dan segala macam gosip juga dirasakan oleh mereka. Tidak ada yang mulus dalam persahabatan mereka, semuanya ada lika-liku yang harus dilewati. Kadang kala mereka tidur barengan. Mereka sering jambrit rambut dan saling tending-menendang. Jatuh dari motor bersama juga pernah dilewati mereka. Tidak ada yang gampang dalam membentuk persahabatan sejati. Mereka tertawa dan menangis bersama-sama di satu atap yang sama.

Seiring dengan waktu yang terus berjalan, mereka juga harus berpisah. Penyebabnya adalah tuntutan masa depan. Tidak ada yang bisa menyalahkan satu dengan yang lain, tentang alasan tersebut. Mereka sudah dewasa dan harus mampu menerimanya. Meraka tahu bahwa persahabtan iitu tidak mutlak harus dijalani secara bersama-sama, di kota yang sama, di kost yang sama.

Satu hal yang daramatis bahwa air mata mengiringi perpisahan mereka. Air mata sebagai ungkapan yang tepat untuk menegeluarkan perasaan yang ada pada saat itu. Dalam hati yang paling dalam mereka tentu sangat benci dengan perpisahan itu. Secara perpisahan itu menceraikan anugerah terindah yang ada. Meraka merasa akan kehilangan anugerah terindah dalam hidup mereka.

Meraka sangat membenci perpisahan itu, tapi mereka harus jalani demi masa depan masing-masing. Pada akhirnya juga mereka menyadari bahwa perpisahan itu tidak menghapus persabatan mereka.

Sekilas cerita itu nyata ada. Tidak ada rekayasa, yang mendramatisasikan. Yang mau ditonjolkan adalah bagaimana persahabatan itu menjadi sebuah anugerah terindah. Jika kehilangan persahabatan maka kehilangan anugerah terindah. Namun percaya bahwa persahabatan itu juga tidak hilang untuk selama-lamanya.

0 comments: