Wednesday, December 10, 2008

INI PUISI DARI TEMANQ


KAWAN

Kawan…

Kuingat kala waktu itu

Kau dan aku disapa halus

ajak kita berdua

Kawan…

Terbayang di benakku

Kala q dan kamu dibawa pergi

Menuju ke suatu tempat

Jauh dari keramaiaan kota

Dan kesibukan dunia

Di sana kita dibentuk, dibina

Kita menjadi orang yang bersedia

Untuk menyendiri tuk dapatkan

Sebuah keramaiaan abadi

Kawan…

Masih terngiang di telingaku

Kala tiba waktunya

Ia memilih beberapa

Di antara kita

Untuk berpindah tempat

Ia hanya memilihmu, bukan aku

Hatiku hancur bagai ditusuk pedang

Bermata enam

Pengharapanku melebur bersama

Dengan pergi diriku dari dunia kita

Dunia yang mengajarkanku

Menjadi angin yang bisa berhembus

Dengan perginya diriku dari dunia kita

Dunia yang mengajarkaku

Menjadi angin yang bisa berhembus

Bagi siapa saja

Kawan…

Masih membekas di ingatanku

Kala kita hendak berpisah

Saat itu kau katakana padaku

Bahwa q bahagia

Sekaligus sedih

Pada itu pun aku berkata

“kawan….

Dulu kita berdua melihat

Kemilau mutiara

Dulu kita berdua bersama-sama

Merasakan hangatnya matahari

Namun sayangnya

Aku terlampau bersemangat

Mutiaraku pecah

Hangatnya mutiara tak kurasakan

Karena sinarnya terbendung awan

Kawan

Kamu telah memilih jalan ini sebagai

Jalanmu

Janganlah kamu berhenti

Jalan terus jangan pernah berbelok

Ke arah lain

Yakinlah bahwa jalan ini

Yang akan membawamu pada masa

Depan yang cerah

Ingatlah…

Jangan pernah duduk di dua kursi

Pada saat yang bersamaan

Ini pesan dari temanq buat saya dan teman-teman yang lain, sebelum berpisah, menapaki jalan hidup masing-masing. Bos puisi ini sangat menyentuh sekali. Banyak pesan terutama bagi orang yang mau memahami arti persaudaraan. Sama berjalan dalam satu jalur, tapi karena satu hal maka di terdepak dari jalur itu dan hanya melalui puisi ini di berkata.

0 comments: